Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak
(BBM) bersubsidi yang sebesar Rp2.000/ liter, ternyata tidak memberi sentimen
negatif untuk IHSG yang pada perdagangan meningkat 48,53 poin atau +0,96%,
menuju level 5.102,5. Sementara itu, kekhawatiran akan perlambatan ekonomi yang
semakin dalam serta resesi di Jepang memberikan sentimen negatif kepada pasar
regional Asia, pasar Asia bergerak mixed dengan kecenderungan melemah,
dengan Hang Seng -1,13%; Nikkei +2,18%; dan ASX 200 -0,24%. Di regional AS,
rilis laporan menunjukan bahwa data wholesale price meningkat sebesar
0.2%, yang mengindikasikan recovery pada ekonomi Amerika, hal ini
direspon positif oleh pasar AS, dengan Dow +0,23%; S&P 500 +0,51%; dan
Nasdaq +0,67%. Di Eropa, rilis laporan yang menunjukan tingkat kepercayaan
konsumen di Jerman yang meningkat menjadi 11.5 di bulan November yang membaik
dari bulan sebelumnya yang sebesar -3.6, yang merupakan peningkatan kepercayaan
konsumen pertama kalinya di 2014, merespon ini pasar Eropa bergerak positif
dengan Stoxx 50 +1,16%; CAC 40 +0,86%; dan FTSE +0,56%. Untuk hari ini kami
memperkirakan bahwa IHSG akan bergerak mixed dengan kecenderungan positif,
meskipun pada rapat dewan gubernur Bank Indonesia kemarin, tingkat suku bunga
acuan dinaikan 25bps menjadi 7.75% untuk mengatasi inflasi akibat kenaikan BBM,
namun secara long-term kebijakan ini diperkirakan akan membantu untuk
menolong fundamental perekonomian untuk menjaga nilai tukar Rupiah serta
menjaga defisit neraca berjalan pada level yang lebih stabil.
Support IHSG 5.100 - 5.130;
Resistance 5.100 - 5.132
Rekomendasi Teknikal:
Sell on strength: AISA, PWON
Buy on weakness: HRUM, SMCB
No comments:
Post a Comment